AneKamera - Kali ini kita akan membahas mengenai review kamera DSLR Canon EOS 1D X. Kamera ini merupakan kamera profesional yang lahir untuk menggantikan kedua kamera seri 1D yang berorientasi pada kamera olahraga beresolusi tinggi dan kamera 1DS yang fokus pada fotografi studio. Seperti layaknya kamera Canon yang lain, EOS 1D X sebagai kamera pengganti melakukan berbagai perubahan secara bertahap dan halus. Namun tujuannya jelas dan pasti untuk meningkatkan standar kamera dengan teknologi dan fitur terkini yang memungkinkan memberikan hasil yang maksimal.
Perubahan terbesar pada spesifikasi yang ditanamkan pada Canon EOS 1D X adalah sebuah sensor baru. Kamera ini telah didukung dengan sensor CMOS full-frame dengan resolusi mencapai 18 megapixel dengan kemmpuan menembak hingga 12 frame per detik. Hal tersebut tentunya menjadi perubahan besar dari Canon EOS 1D Mark IV yang mengusung sensor 16 megapixel dan kemampuan menembak 10 frame per detik. Namun jika dibandingkan dengan 1DS jumlah resolusi 1D X justru menurun. Namun pihak Canon mengatakan bahwa, 1D X menghasilkan lebih dari sekedar resolusi besar.
Di luar kemampuan sensor yang meningkat, 1DX juga melakukan perubahan yang cukup besar dan canggih dalam metering sensor. Dengan unit baru metering sensor 100.000 pixel memberikan peningkatan kemampuan kamera dalam mengenali subjek menjadi lebih baik, begitu juga dengan penambahan metering sensor tersebut akan membuat kualitas pelacakan autofokus menjadi semakin baik. Namun hal tersebut bukan merupakan ide yang baru, kompetitor beratnya seperti Nikon pada kamera olahraga nya telah melakukan hal yang sama selama beberapa generasi. Namun cara ini memang sangat ampuh dan masuk akal untuk mengatasi persaingan, sekaligus untuk meningkatkan kualitas kamera yang jika dilihat dari sistemnya memang sangat mengesankan.
Sedangkan dalam sistem autofokus sendiri Canon EOS 1D X juga mengalami perubahan besar, namun justru menjadi sederhana. Perubahan tersebut adalah penyederhanaan dari pengaturan kostum yang kompleks. Jika pada model sebelumnya pengaturan didefinisikan pada perilaku AF, kini pada 1D X justru sebaliknya preset mode didefinisikan pada perilaku subjek. Dengan perubahan tersebut diharapkan pengguna dapat dengan mudah mengakses sistem kamera tersebut. Selain itu 1D X juga telah memanfaatkan 61-point sensor AF dengan 21 cross type AF point yang terpusat. Hal ini cukup sensitif untuk digunakan dengan lensa berdiafragma sangat lambat seperti F5.6. Sedangkan 5 cross type point AF juga memiliki unsur AF diagonal yang cukup baik digunakan dengan lensa F2.8 dan cepat.
Di lihat dari tampilan body yang membungkus sistem kamera, sekilas masih mirip dengan kamera seri 1D yang lain. Akan tetapi jika di lihat lebih teliti lagi maka akan tampak beberapa perubahan tata letak dan penambahan tombol baru di panel belakang kamera. Tentunya 1D X memiliki alasan agar kamera tetap memberikan semua fungsi saat menggunakan orientasi portrait grip. Penambahan yang sangat nampak adalah adanya tombol Q disebelah kanan layar sebagai tombol untuk Quick function menu (menu fungsi cepat).
Satu lagi yang cukup menarik adalah mengenai prosesor gambar. Hal ini tentu akan sesuai dengan harapan para pengguna. 1D X telah menjejalkan prosesor gambar dual DIGIC 5+. Prosesor ini menurut teknisi Canon memiliki kecepatan yang tinggi dalam memproses data, bahkan dikatakan hingga 17x lebih cepat dibanding dengan DIGIC 4, kemampuan yang sama seperti yang dimiliki oleh Canon EOS 5D Mark III. Dengan kekuatan pemrosesan yang cukup cepat memiungkinkan kamera untuk melakukan koreksi lensa secara lebih luas. Manfaat lain dari penggunaan prosesor tersebut jika dikombinasikan dengan sensor besarnya akan meningkatkan dan memperluas jangkauan ISO.
Nah dengan Review Kamera DSLR Canon EOS 1D X di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perubahan yang cukup signifikan dalam kamera ini adalah pada sensornya. Dengan perubahan tersebut dijelaskan bahwa kamera 1D X ini akan memberikan hasil gambar yang cukup menakjubkan, lebih jernih dan noise berkurang cukup signifikan. Dari segi kecepatan pemrosesan kamera ini telah jauh meningkat dengan prosesor dual DIGIC 5+ nya yang dikatakan mampu bekerja 17x lebih cepat dari model sebelumnya.
Terakhir adalah pertanyaan yang selalu muncul setelah membaca sebuah review kamera. Berapa harga yang ditawarkan untuk memiliki kamera ini? Canon menawarkan harga yang cukup lumayan untuk kamera ini yaitu seharga Rp. 63.600.000 (body only). Harga yang cukup pantas meskipun mahal mengingat spesifikasi nya yang mumpuni. kunjungi Daftar Harga Kamera DSLR Canon untuk harga selengkapnya.
Perubahan terbesar pada spesifikasi yang ditanamkan pada Canon EOS 1D X adalah sebuah sensor baru. Kamera ini telah didukung dengan sensor CMOS full-frame dengan resolusi mencapai 18 megapixel dengan kemmpuan menembak hingga 12 frame per detik. Hal tersebut tentunya menjadi perubahan besar dari Canon EOS 1D Mark IV yang mengusung sensor 16 megapixel dan kemampuan menembak 10 frame per detik. Namun jika dibandingkan dengan 1DS jumlah resolusi 1D X justru menurun. Namun pihak Canon mengatakan bahwa, 1D X menghasilkan lebih dari sekedar resolusi besar.
Di luar kemampuan sensor yang meningkat, 1DX juga melakukan perubahan yang cukup besar dan canggih dalam metering sensor. Dengan unit baru metering sensor 100.000 pixel memberikan peningkatan kemampuan kamera dalam mengenali subjek menjadi lebih baik, begitu juga dengan penambahan metering sensor tersebut akan membuat kualitas pelacakan autofokus menjadi semakin baik. Namun hal tersebut bukan merupakan ide yang baru, kompetitor beratnya seperti Nikon pada kamera olahraga nya telah melakukan hal yang sama selama beberapa generasi. Namun cara ini memang sangat ampuh dan masuk akal untuk mengatasi persaingan, sekaligus untuk meningkatkan kualitas kamera yang jika dilihat dari sistemnya memang sangat mengesankan.
Sedangkan dalam sistem autofokus sendiri Canon EOS 1D X juga mengalami perubahan besar, namun justru menjadi sederhana. Perubahan tersebut adalah penyederhanaan dari pengaturan kostum yang kompleks. Jika pada model sebelumnya pengaturan didefinisikan pada perilaku AF, kini pada 1D X justru sebaliknya preset mode didefinisikan pada perilaku subjek. Dengan perubahan tersebut diharapkan pengguna dapat dengan mudah mengakses sistem kamera tersebut. Selain itu 1D X juga telah memanfaatkan 61-point sensor AF dengan 21 cross type AF point yang terpusat. Hal ini cukup sensitif untuk digunakan dengan lensa berdiafragma sangat lambat seperti F5.6. Sedangkan 5 cross type point AF juga memiliki unsur AF diagonal yang cukup baik digunakan dengan lensa F2.8 dan cepat.
Di lihat dari tampilan body yang membungkus sistem kamera, sekilas masih mirip dengan kamera seri 1D yang lain. Akan tetapi jika di lihat lebih teliti lagi maka akan tampak beberapa perubahan tata letak dan penambahan tombol baru di panel belakang kamera. Tentunya 1D X memiliki alasan agar kamera tetap memberikan semua fungsi saat menggunakan orientasi portrait grip. Penambahan yang sangat nampak adalah adanya tombol Q disebelah kanan layar sebagai tombol untuk Quick function menu (menu fungsi cepat).
Satu lagi yang cukup menarik adalah mengenai prosesor gambar. Hal ini tentu akan sesuai dengan harapan para pengguna. 1D X telah menjejalkan prosesor gambar dual DIGIC 5+. Prosesor ini menurut teknisi Canon memiliki kecepatan yang tinggi dalam memproses data, bahkan dikatakan hingga 17x lebih cepat dibanding dengan DIGIC 4, kemampuan yang sama seperti yang dimiliki oleh Canon EOS 5D Mark III. Dengan kekuatan pemrosesan yang cukup cepat memiungkinkan kamera untuk melakukan koreksi lensa secara lebih luas. Manfaat lain dari penggunaan prosesor tersebut jika dikombinasikan dengan sensor besarnya akan meningkatkan dan memperluas jangkauan ISO.
Nah dengan Review Kamera DSLR Canon EOS 1D X di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perubahan yang cukup signifikan dalam kamera ini adalah pada sensornya. Dengan perubahan tersebut dijelaskan bahwa kamera 1D X ini akan memberikan hasil gambar yang cukup menakjubkan, lebih jernih dan noise berkurang cukup signifikan. Dari segi kecepatan pemrosesan kamera ini telah jauh meningkat dengan prosesor dual DIGIC 5+ nya yang dikatakan mampu bekerja 17x lebih cepat dari model sebelumnya.
Terakhir adalah pertanyaan yang selalu muncul setelah membaca sebuah review kamera. Berapa harga yang ditawarkan untuk memiliki kamera ini? Canon menawarkan harga yang cukup lumayan untuk kamera ini yaitu seharga Rp. 63.600.000 (body only). Harga yang cukup pantas meskipun mahal mengingat spesifikasi nya yang mumpuni. kunjungi Daftar Harga Kamera DSLR Canon untuk harga selengkapnya.
Spesifikasi Kamera DSLR Canon EOS 1D X
Body type | |
Body type | Large SLR |
Sensor | |
Max resolution | 5184 x 3456 |
Other resolutions | 4608 x 3072, 3456 x 2304, 2592 x 1728 |
Image ratio w:h | 3:02 |
Effective pixels | 18 megapixels |
Sensor photo detectors | 19 megapixels |
Sensor size | Full frame (36 x 24 mm) |
Sensor type | CMOS |
Processor | Dual Digic 5+ |
Image | |
ISO | 100, 200, 400, 800, 1600, 3200, 6400, 12800, 25600, 51200 (50, 102400 and 204800 with boost) |
White balance presets | 6 |
Custom white balance | Yes (5) |
Image stabilization | No |
Uncompressed format | RAW |
JPEG quality levels | Fine, Normal |
Optics & Focus | |
Autofocus | Contrast Detect (sensor), Phase Detect, Multi-area, Selective single-point, Tracking, Single, Continuous, Face Detection, Live View |
Digital zoom | No |
Manual focus | Yes |
Number of focus points | 61 |
Lens mount | Canon EF |
Focal length multiplier | 1× |
Screen / viewfinder | |
Articulated LCD | Fixed |
Screen size | 3.2″ |
Screen dots | 1,040,000 |
Touch screen | No |
Screen type | Clear View II TFT LCD |
Live view | Yes |
Viewfinder type | Optical (pentaprism) |
Viewfinder coverage | 100% |
Viewfinder magnification | 0.76× |
Photography features | |
Minimum shutter speed | 30 sec |
Maximum shutter speed | 1/8000 sec |
Aperture priority | Yes |
Shutter priority | Yes |
Manual exposure mode | Yes |
Subject / scene modes | No |
Built-in flash | No |
External flash | Yes (Hot-shoe plus Sync connector) |
Flash modes | E-TTL II Auto Flash, Metered Manual |
Continuous drive | 14.0 fps |
Self-timer | Yes (2 or 10 sec, remote) |
Metering modes | Multi |
Center-weighted | |
Average | |
Spot | |
Exposure compensation | ±5 (at 1/3 EV, 1/2 EV steps) |
AE Bracketing | ±3 (2, 3, 5, 7 frames at 1/3 EV, 1/2 EV steps) |
WB Bracketing | Yes (3 frames in either blue/amber or magenta/green axis) |
Videography features | |
Resolutions | 1920 x 1080 (30, 25, 24 fps, 1280 x 720 (60, 50 fps), 640 x 480 (60, 50 fps) |
Format | MPEG-4, H.264 |
Microphone | Mono |
Speaker | None |
Storage | |
Storage types | Compact Flash (Type I or II), UDMA compatible |
Storage included | None |
Connectivity | |
HDMI | Yes (Mini) |
Wireless | Optional |
Wireless notes | LC-5 |
Remote control | Yes (N3 connector) |
Physical | |
Environmentally sealed | Yes (Water and dust resistant) |
Battery | Battery Pack |
Battery description | Lithium-Ion LP-E4N rechargeable battery & charger |
Dimensions | 158 x 164 x 83 mm (6.22 x 6.46 x 3.27″) |
Other features | |
Orientation sensor | Yes |
Timelapse recording | Yes (by cable and PC) |
GPS | Optional |
GPS notes | GP-E1, GPE2 |
0 komentar:
Posting Komentar