AneKamera - Review kamera Panasonic Lumix DMC-FZ 1000 adalah topik yang akan kita bahas kali ini. Jika dilihat sekilas maka DMC-FZ 1000 akan terlihat mirip dengan fisik yang terlihat pada Sony Cyber-Shot DSC-RX10 dengan sensor besar, lensa zoom panjang namun nyatanya keduanya merupakan produk dengan merek yang berbeda. Kamera Panasonic Lumic DMC-FZ 1000 kembali dirilis setelah 8 tahun kamera FZ50 diperkenalkan, sehingga terlalu lama kira nya pihak Panasonic mengeluarkan kamera pengganti dari FZ50. Namun secara keseluruhan FZ 1000 ini hampir sama dalam beberapa hal dengan FZ50 dengan pengembangan yang bisa dilihat dalam review ini.
Seperti telah dikatakan di atas bahwasannya kamera ini sekilas tampak mirip dengan Sony RX10, hal tersebut akan sama jika anda melihat FZ1000 juga menggunakan sensor dengan besaran pixel hingga 20 megapixel dengan jenis sensor MOS yang sekaligus diidentifikasi menggunakan chip Sony. Namun yang membuatnya berbeda adalah Sony menggunakan rentang zoom antara 24-400mm, sedangkan Panasonic menggunakan rentang zoom antara 25-400mm. Untuk rentang zoom sebesar itu Panasonic menggunakan lensa yang lebih lambat daripada yang digunakan oleh Sony.
Seperti mengingatkan pada kamera FZ50 sebagai pendahulunya, FZ100 yang digadang-gadang sebagai kamera penggantinya dengan sensor dan rentang zoom yang besar serta layar yang bisa diartikuliasikan tidak banyak membantu mengingatkan pada kamera pendahulunya itu. Namun salah satu yang bisa mengingatkan akan FZ50 adalah panjang zoom serta rentang aperture yang sama, meskipun FZ50 menggunakan 1/1.8 lebih kecil dalam penggunaan sensor. Lalu perubahan apa yang dapat dilihat antara FZ1000 dengan FZ50? Hal yang membuat berbeda antara kedua kamera setelah 8 tahun adalah FZ1000 menawarkan resolusi yang lebih tinggi secara signifikan dalam hal viewfinder, layar LCD, besaran pixel dan uotput video.
Hal yang membuat kamera Panasonic Lumix DMC-FZ1000 menjadi fantastik adalah penggunaan sensor dengan kemampuan membaca berkecepatan tinggi dan prosesor empat-core Venus IV. Hal ini membuat Pannasonic Lumix DMC-FZ1000 menjadi salah satu atau kamera yang pertama memiliki kemampuan menangkap video dengan kualitas 4K. Dengan kamera ini pengguna dapat merekam video 1080p pada 60, 30 dan 24 fps. Hal yang memperkuat kemampuan merekan video tersebut juga dipengaruhi oleh hal berikut termasuk diantaranya adalah fokus memuncak (focus peaking), zebra exposure warning, center point marker dan "Cinema-like" gamma profiles.
Salah satu pesaing kuatnya dari FZ1000 adalah Sony RX100 yang juga mencoba untuk menawarkan berbagai kemampuan zoom flexibel ditambah dengan kemampuan stills dan video berkualitas sangat menakjubkan dalam satu paket kamera. Berikut ini adalah perbandingan yang nampak antara keduanya.
Seperti telah dikatakan di atas bahwasannya kamera ini sekilas tampak mirip dengan Sony RX10, hal tersebut akan sama jika anda melihat FZ1000 juga menggunakan sensor dengan besaran pixel hingga 20 megapixel dengan jenis sensor MOS yang sekaligus diidentifikasi menggunakan chip Sony. Namun yang membuatnya berbeda adalah Sony menggunakan rentang zoom antara 24-400mm, sedangkan Panasonic menggunakan rentang zoom antara 25-400mm. Untuk rentang zoom sebesar itu Panasonic menggunakan lensa yang lebih lambat daripada yang digunakan oleh Sony.
Seperti mengingatkan pada kamera FZ50 sebagai pendahulunya, FZ100 yang digadang-gadang sebagai kamera penggantinya dengan sensor dan rentang zoom yang besar serta layar yang bisa diartikuliasikan tidak banyak membantu mengingatkan pada kamera pendahulunya itu. Namun salah satu yang bisa mengingatkan akan FZ50 adalah panjang zoom serta rentang aperture yang sama, meskipun FZ50 menggunakan 1/1.8 lebih kecil dalam penggunaan sensor. Lalu perubahan apa yang dapat dilihat antara FZ1000 dengan FZ50? Hal yang membuat berbeda antara kedua kamera setelah 8 tahun adalah FZ1000 menawarkan resolusi yang lebih tinggi secara signifikan dalam hal viewfinder, layar LCD, besaran pixel dan uotput video.
Hal yang membuat kamera Panasonic Lumix DMC-FZ1000 menjadi fantastik adalah penggunaan sensor dengan kemampuan membaca berkecepatan tinggi dan prosesor empat-core Venus IV. Hal ini membuat Pannasonic Lumix DMC-FZ1000 menjadi salah satu atau kamera yang pertama memiliki kemampuan menangkap video dengan kualitas 4K. Dengan kamera ini pengguna dapat merekam video 1080p pada 60, 30 dan 24 fps. Hal yang memperkuat kemampuan merekan video tersebut juga dipengaruhi oleh hal berikut termasuk diantaranya adalah fokus memuncak (focus peaking), zebra exposure warning, center point marker dan "Cinema-like" gamma profiles.
Salah satu pesaing kuatnya dari FZ1000 adalah Sony RX100 yang juga mencoba untuk menawarkan berbagai kemampuan zoom flexibel ditambah dengan kemampuan stills dan video berkualitas sangat menakjubkan dalam satu paket kamera. Berikut ini adalah perbandingan yang nampak antara keduanya.
SPEC | Panasonic DMC-FZ1000 | Sony DSC-RX10 |
Sensor | 20.1MP MOS | 20.2MP BSI-CMOS |
Sensor Size (mm2) | 116 | 116 |
Equivalent zoom range | 25-400mm | 24-200mm |
Aperture range | F2.8-4.0 | F2.8 |
Equivalent aperture range | F7.6-10.8 | F7.6 |
Video recording formats | AVCHD, MP4 | AVCHD, MP4 |
Maximum video resolution | 3820x2160 | 1920x1080 |
Highest bitrate (for 1080p footage) | 28Mbps (1080p60) | 28Mbps (1080p60) |
Battery life (Shots-per-charge, CIPA) | 360 | 420 |
Built-in ND filter? | No | Yes |
Dimensions (WxHxD) | 137 x 99 x 131mm | 129 x 89 x 120mm |
Weight | 831g | 813g |
Dengan kemampuan merekam video dengan kualitas yang sangat menakjubkan dengan kualitas 4K kamera ini bisa dijadikan rekomendasi untuk mengcapture setiap moment hidup anda dengan kualitas tinggi. Untuk mengetahui lebih lanjut apa saja yang diusung oleh kamera Panasonic FZ1000 ini, berikut adalah spesifikasi lengkapnya.
Body type | |
Body type | SLR-like (bridge) |
Body material | Metal, composite |
Sensor | |
Max resolution | 5472 x 3648 |
Other resolutions | 4864x3648, 5472x3080, 3648x3648, 3888x2592, 3456x2592, 3840x2160, 2592x2592, 2736x1824, 2736x1824, 2432x1824, 1824x1824, 1920x1080 |
Image ratio w:h | 1:1, 4:3, 3:2, 16:9 |
Effective pixels | 20 megapixels |
Sensor photo detectors | 21 megapixels |
Sensor size | 1″ (13.2 x 8.8 mm) |
Sensor type | CMOS |
Processor | Venus Engine |
Color space | sRGB |
Color filter array | Primary color filter |
Image | |
ISO | Auto, 125-12800 (expands to 80-25600) |
White balance presets | 5 |
Custom white balance | Yes (4 slots) |
Image stabilization | Optical |
Image stabilization notes | 5-axis |
Uncompressed format | RAW |
JPEG quality levels | Fine, standard |
File format | JPEG (DCF, EXIF v2.3) |
RAW (ARW) | |
Optics & Focus | |
Focal length (equiv.) | 25–400 mm |
Optical zoom | 16× |
Maximum aperture | F2.8 - F4.0 |
Autofocus | Contrast Detect (sensor) |
Multi-area | |
Center | |
Selective single-point | |
Tracking | |
Single | |
Continuous | |
Face Detection | |
Live View | |
Autofocus assist lamp | Yes |
Digital zoom | Yes (4x) |
Manual focus | Yes |
Normal focus range | 30 cm (11.81″) |
Macro focus range | 3 cm (1.18″) |
Number of focus points | 49 |
Screen / viewfinder | |
Articulated LCD | Fully articulated |
Screen size | 3″ |
Screen dots | 921 |
Touch screen | No |
Screen type | TFT-LCD |
Live view | Yes |
Viewfinder type | Electronic |
Viewfinder coverage | 100% |
Viewfinder magnification | 0.7× |
Viewfinder resolution | 2,359,000 |
Photography features | |
Minimum shutter speed | 60 sec |
Maximum shutter speed | 1/16000 sec |
Exposure modes | Program |
Shutter priority | |
Aperture priority | |
Manual | |
Scene modes | Clear Portrait, Silky Skin, Backlit Softness, Clear in Backlight, Relaxing Tone, Sweet Child's Face, Distinct Scenery, Bright Blue Sky, Romantic Sunset Glow, Vivid Sunset Glow, Glistening Water, Clear Nightscape, Cool Night Sky, Warm Glowing Nightscape, Artistic Nightscape, Glittering Illuminations, Handheld Night Shot, Clear Night Portrait, Soft Image of a Flower, Appetizing Food, Cute Dessert, Freeze Animal Motion, Clear Sports Shot, Monochrome, Panorama |
Built-in flash | Yes |
Flash range | 13.50 m (at Auto ISO) |
External flash | Yes (via hotshoe) |
Flash modes | Auto, Auto/Red-eye Reduction, Forced On, Forced On/Red-eye Reduction, Slow Sync, Slow Sync/Red-eye Reduction, Forced Off |
Drive modes | Single-shot |
Continuous | |
AE bracket | |
Self-timer | |
Interval | |
Continuous drive | 12 fps |
Self-timer | Yes |
Metering modes | Multi |
Center-weighted | |
Spot | |
Exposure compensation | ±5 (at 1/3 EV steps) |
AE Bracketing | ±3 (3, 5, 7 frames at 1/3 EV, 1/2 EV, 1 EV steps) |
WB Bracketing | No |
Videography features | |
Resolutions | 3840x2160 (30p), 1920 x 1080 (60p, 60i, 30p, 24p) 1280x720 (30p), 640 x 480 (30p) |
Format | MPEG-4, AVCHD |
Videography notes | 4K video uses MP4 (100Mbps), 1080p/720p use AVCHD (10-28Mbps) |
Microphone | Stereo |
Speaker | Mono |
Connectivity | |
USB | USB 2.0 (480 Mbit/sec) |
HDMI | Yes (microHDMI) |
Microphone port | Yes |
Headphone port | No |
Wireless | Built-In |
Wireless notes | 802.11b/g/n with NFC |
Remote control | Yes (wired) |
Physical | |
Environmentally sealed | No |
Battery | Battery Pack |
Battery description | DMW-BLC12PP lithium-ion battery and charger |
Battery Life (CIPA) | 360 |
Weight (inc. batteries) | 831 g (1.83 lb / 29.31 oz) |
Dimensions | 137 x 99 x 131 mm (5.39 x 3.9 x 5.16″) |
Other features | |
Orientation sensor | Yes |
Timelapse recording | Yes |
GPS | None |
0 komentar:
Posting Komentar